I. PENDAHULUAN
Phylum chordata adalah bagian dari kingdom animalia yang dicirikan memiliki notochorda sebagai sumbu tubuh. Notochorda adalah sebuah struktur batang yang berfungsi untuk menyangga tubuh ketika telah terbentuk secara sempurna dan membantu pergerakan. Notochorda bersifat elastis dan memanjang secara paralel. Letak dari notochorda ini diantara saluran pencernaan dan sistem saraf pusat. Karakteristik lain yang dapat membantu identifikasi filum chordata adalah:
a. bersifat simetri bilateral
b. tubuh bersegmen, termasuk segmen pada otot
c. memiliki tiga lapisan tubuh dan memiliki rongga sejati (coelom)
d. memiliki sumbu saraf yang bersifat single,berada di bagian dorsal, menembus lubang di chorda dorsalis, dan berujung pada pembentukan sistem saraf pusat (pada subfilum vertebrata adalah otak, sedangkan pada protochordata adalah vesicula cerebralis
e. peredaran darahnya tertutup
f. memiliki ekor, tetapi pada subfilum vertebrata mereduksi
g. penyusun tulang berlakang dapat terdiri dari kartilago maupun tulang keras
h. memiliki celah faring atau celah insang, namun pada subfilum vertebrata hanya terlihat saat fase embrio
i. sistem pencernaannya lengkap
Phylum chordata ini memiliki anggota yang terdiri dari subphylum hemichordate, urochordata , cephalochordata, dan vertebrata. Penamaan keempat subphylum ini berdasarkan ciri chorda dorsalisnya. Hemichordata memiliki chorda dorsalis yang tidak sempurna, urochordata memiliki chorda dorsalis di bagian ekor, cephalochordata memiliki chorda dorsalis di bagian kepala saja, sedangkan vertebrata memiliki chorda dorsalis memanjang.
II. ISI
A. Urochordata
Urochordata adalah hewan dengan chorda dorsalis hanya di ekor. Memiliki dua fase hidup yaitu fase muda yang bersifat motil dan fase dewasa yang bersifat sessile, dan memiliki nama lain yang disebut tunicata. Pada perkembangan dari fase muda ke dewasanya, diawali dengan larva menemukan substrat yang keras dan dimungkinkan untuk dijadikan habitat baru. Kemudian dilanjutkan dengan hilangnya kemampuan larva untuk bergerak dan ekornya mereduksi, serta mengalami disintegrasi sistem saraf. Bagian ekor dan saraf ini kemudian membentuk gulungan dan memadat menjadi axial complex dan berada di bagian dasar tunicata. Urochordata diperkirakan mulai ada pada masa precrambian. Struktur mikroskopi dari tunicata ini memiliki spikula.
Karakteristik:
a. Memiliki dua fase hidup, yaitu fase muda dan fase dewasa
b. Memiliki axial complex yang terdiri dari chorda, ekor, dan sistem sarafnya
c. Memiliki satu lubang masuk dan satu lubang keluar yaitu mulut dan anus, berbeda dengan porifera yang memiliki banyak ostium dan oskulum
d. Hidup di substrat keras, di daerah pelagic ataupun laut terbuka
e. Anatomi tubuhnya terdiri dari mulut, faring, endostyle yang bersilia , dan anus
f. Pada fase muda, notochorda dan ekornya tidak bersegmen
g. Tidak memiliki pelindung vesicula cerbralis
Endostyle pada urochordata ini homolog dengan tiroid, dan letaknya berada setelah mulut. Silia yang ada pada endostyle ini berguna untuk menangkap makanan yang ikut masuk bersama dengan air. Sedangkan faring berfungsi untuk tempat menyaring air. Sesuai dengan cirri chordate, fase larva hewan ini memiliki insang, dan chorda dorsalisnya berlubang.
Urochordata dibagi menjadi tiga kelas yaitu: kelas ascidiacea, thaliacea, dan larvacea atau appendicularia.
1. Kelas Ascidiacea
Karakteristik:
tunicata sedenter
faringnya lebar
memiliki celah insang
kelaminnya berumah dua
Ordo: enterogona dan pleurogona.
Contoh spesies: Herdmania sp. dan Botryllus sp.
2. Kelas Thaliacea
Karakteristik:
Tidak ada celah insang
Faringnya kecil
Kelaminnya berumah dua
Pembelahan aseksual dengan tunas
Ordo: Doliolida,Pyrosomida, dan Salpida.
Contoh spesies: Doliolum sp. Pyrosoma sp. Salpa sp.
3. Kelas Larvacea atau Appendicularia
Karakteristik:
Hidupnya di daerah pelagic, dan berenang bebas
Memiliki dua celah insang
Tubuhnya mengandung gelatin
Tidak memiliki atrium
Ekor tidak mereduksi di fase dewasanya
Contoh: Oikopleura sp.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordate
Subphylum : Urochordata
Classis : Ascidiacea
Ordo : Enterogona
Subordo : Phlebobranchia
Familia : Cionidae
Genus : Ciona
Species : Ciona intestinalis
B. Hemichordata
Hemichordata, artinya hewan chordata yang chorda dorsalisnya tidak sempurna. Hewan ini diperkirakan mulai muncul pada masa Cambrian-Ordovician.
Karakteristik
a. Bentuk tubuh mirip cacing
b. Chorda dorsalisnya kecil dan pendek
c. Celah faringealnya terbuka
d. Hidup di daerah tidal berlumpur, di lubang-lubang
Contoh dari hewan ini adalah acorn worm. Kepala hewan ini menyerupai biji pohon ek (acorn). Chorda dorsalis yang dimilikinya hanya ada separuh dibagian atas. Hal ini dikarenakan tubuh aslinya hanya ada separuh, yaitu bagian atas tersebut sedangkan bagian bawahnya adalah bagian pemanjangan. Sepintas acorn worm mirip dengan cacing, namun ada perbedaan yang pasti, yaitu acorn worm memiliki chorda dorsalis, sedangkan cacing (helmyn) tidak memilikinya. Ciri lain yaitu adanya bentuk annulus pada cacing yang tidak dapat ditemui pada acorn worm.
Hemichordata dibagi menjadi tiga kelas yaitu: Enteropneusta, Graptolites, dan Pterobranchia
1. Kelas Enteropneusta
Karakteristik:
Ada 200 species
Memiliki proboscis yang digunakan untuk menggali
Penggali lambat
Memakan detritus atau suspense yang ada di air
Contoh: acorn worm
2. Kelas Pterobranchia
Karakteristik:
Ada 20 species
Hidup berkoloni dan dihubungkan dengan stolon
Proboscis tidak mengalami pemanjangan seperti acorn worm tetapi membentuk bentuk tameng
Contoh: Rhapdopleura sp.
3. Kelas Graptolites
Karakteristik:
sudah punah
ada di jaman Ordovician dan Silurian
memiliki familia: harrimaniidae, protoglossidae, ptychoderidae, dan spengelidae.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Hemichordata
Classis : Enteropneusta
Familia : Ptychoderidae
Genus : Balanoglossus
Species : Balanoglossus sp.
C. Cephalochordata
Cephalochordata artinya hewan dengan chorda hanya ada di bagian kepala. Notochordanya memanjang sampai anterior tubuh namun tidak memiliki cranium.
Karakteristik
a. Tidak memiliki tulang
b. Tidak memiliki kartilago
c. Tidak memiliki sel darah atau corpuscula
d. Sistem kelaminnya berumah dua
e. Memiliki endostyle
f. Memiliki otak sejati, namun tidak punya lobus cerebral dan saraf
g. Epidermisnya selapis
h. Otot muskulernya bersegmen
i. Sistem pencernaannya terdiri dari mulut, atrium , intestine, dan anus
j. Hidup di air
k. Mempunyai dua familia yaitu Branchiostomidae dan Asymmetronidae
Cephalochordata memiliki proses makan yang diawali dengan adanya makanan yang dibawa oleh arus air dan aliran arus tersebut ditangkap oleh sensor makanan cephalochordata, yaitu tentakel. Kemudian mulut membuka dan air bersama dengan makanan masuk ke dalam tubuh cephalochordata. Lalu dilakukan pemisahan antara makanan dengan air. Air yang sudah bersih dari partikel makanan akan dibawa ke atrium kemudian dikeluarkan melalui atriopora. Sedangkan makanan yang sudah bebas dari air akan dibawa ke intestine dan sisanya dikeluarkan lewat anus.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Cephalochordata
Classis : Leptocardii
Ordo : Amphioxiformes
Familia : Branchiostomidae
Genus : Branchiostoma
Species : Branchiostoma lanceolatum.
D. Vertebrata
Vertebrata disebut juga craniata karena memiliki cranium yang berfungsi untuk melindungi otak. Karena ada cranium maka notochorda juga tidak meluas sampai bagian anterior
Karakteristik
a. Memiliki vertebra
b. Memiliki tulang
c. Memiliki kartilago
d. Epidemisnya berlapis
e. Saluran pencernaannya sempurna
f. Memiliki endostyle namun hanya pada Lamprey
g. Otak sejati, dan berkembang dengan baik
h. Memiliki pelindung otak (cranium)
i. Memiliki corpuscula
j. Jantungnya berbilik
k. Selain lamprey, endostyle berubah menjadi tyroid
l. Memiliki delapan kelas yaitu:
Myxini contohnya Hagfish
Cephalspidomorphi contohnya Lampreys
Chondrichthyes contohnya Carcharhinus sp.
Osteichthyes contohnya Oreochromis niloticus.
Amphibia contohnya Rana chalconota.
Reptilia contohnya Pytas korros
Aves contohnya Lonchura sp.
Mammalia contohnya Tarsius syrichta
Berdasarkan craniumnya, vertebrata dibagi menjadi:
a. Anapsid, yaitu cranium tidak memiliki fossa temporalis
b. Synapsid, yaitu cranium memiliki fossa temporalis yang menyatu
c. Diapsid, yaitu cranium memiliki dua fossa temporalis
d. Eurpsid, yaitu cranium memiliki satu fossa temporalis di bagian atas post orbitalis
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Classis : Mammalia
Ordo : Primata
Subordo : Haplorrhini
Familia : Tarsiidae
Genus : Tarsius
Species : Tarsius syrichta
III. PENUTUP
Filum chordata terdiri dari tiga subfilum yang dibedakan berdasarkan notochordanya, yaitu urochordata, hemichordata, cephalochordata, dan vertebrata. Ciri utama filum chordata adalah memiliki notochorda, celah faring atau celah insang, batang saraf yang berluang di tengah, dan memiliki ekor di post-anal. Pada filum chordata yang memiliki keanekaragaman paling banyak adalah subfilum vertebrata.
IV. DAFTAR PUSTAKA
http://animaldiversity.ummz.umich.edu/site/accounts/pictures/Chordata.html (diakses tanggal 24 April 2011)
http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=158617(diakses tanggal 24 April 2011)
http://www.newworldencyclopedia.org/entry/Acorn_worm
(diakses tanggal 24 April 2011)
http://www.ucmp.berkeley.edu/chordata/hemichordata.html
(diakses tanggal 24 April 2011)
http://www.ucmp.berkeley.edu/chordata/cephalo.html
(diakses tanggal 24 April 2011)
http://www.ucmp.berkeley.edu/chordata/urochordata.html
(diakses tanggal 24 April 2011)
http://www.earthlife.net/inverts/vertebrata.html
(diakses tanggal 24 April 2011)
http://biozoom.blogspot.com/2011/02/urochordata-classification.html
(diakses tanggal 24 April 2011)
http://www.mun.ca/biology/scarr/Vertebrate_Classifications.html
(diakses tanggal 24 April 2011)